MACAM-MACAM STRUKTUR
PEMBENTUK JEMBATAN
Jembatan adalah suatu
konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melaluirintangan yang berada
lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain ( Jalan air/Jalan lalulintas
biasa ). ( Struyk dan Veen, 1994 )
Gambar 1 -
Jembatan Rangka Baja Ampenan , Jembatan Beton Pejeruk
Jembatan adalah suatu
bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilangsungai/saluran air, lembah atau
menyilang jalan lain yang tidak sama tinggipermukaannya. Secara umum suatu
jembatan berfungsi untuk melayani arus lalu lintasdengan baik. Dalam
perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknyamempertimbangkan fungsi kebutuhan
transportasi, persyaratan teknis dan estetika-arsitektural yang meliputi : Aspek lalu lintas, Aspek teknis,
Aspek estetika. (Supriyadi danMuntohar, 2007).
Bagian-bagian jembatan
Menurut Departement Pekerjaan Umum
(Pengantar Dan Prinsip–Prinsip PerencanaanBangunan bawah / Pondasi Jembatan,
1988 ) Suatu bangunan jembatan pada umumnyaterdiri dari 6 bagian pokok, yaitu :
Keterangan :
1.
Bangunan atas
2.
Landasan ( Biasanya
terletak pada pilar/abdument )
3.
Bangunan Bawas ( memikul
beban )
4.
Pondasi
5.
Optrit, ( terletak di
belakang abdument )
6.
Bangunan pengaman
Menurut ( Siswanto, 1993 ) : Bentuk dan bagian jembatan dapat
dibagi dalam 4 bagianutama, yaitu :
1.
Struktur Atas
2.
Struktur Bawah
3.
Jalan pendekat
4.
Bangunan pengaman
1)
Struktur
Atas (Superstructures)
Menurut ( Pranowo dkk, 2007) struktur atas
jembatan adalah bagian dari struktur jembatan yang secara langsung menahan
beban lalu lintasuntuk selanjutnya disalurkan kebangunan bawah jembatan
;bagian-bagianpa dastruktur bangunan atas jembatan terdiri atas struktur
utama, system lantai,system perletakan,sambungan siarmuai dan perlengkapan
lainnya;struktur utama bangunan atas jembatan dapat berbentuk pelat, gelagar,
system rangka, gantung,jembatan kabel (cable stayed) atau pelengkung.
Menurut (Siswanto,1993 ), struktur atas
jembatan adalah bagian-bagian jembatanyang memindahkan beban-beban lantai
jembatan kearah perletakan Struktur atasterdiri dari :
gelagar-gelagar induk, struktur tumpuan atau perletakan, struktur
lantaijembatan/kendaraan, pertambahan arah melintang dan memanjang.
Struktur atas jembatan merupakan bagian
yang menerima beban langsung yangmeliputi berat sendiri, beban mati, beban
mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan,gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
a.
Trotoar, berfungsi
sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewatijembatan agar tidak
terganggu lalu lintas kendaraan. Konstruksi trotoardirencanakan sebagai pelat
beton yang diletakkan pada lantai jembatan bagiansamping yang diasumsikan
sebagai
·
Sandaran (Hand Raill),
biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang.Beban yang bekerja pada
sandaran adalah beban sebesar 100 kg yang bekerjadalam arah horisontal
setinggi 0,9 meter.
·
Tiang sandaran (Raill
Post) , biasanya dibuat dari beton bertulang untukjembatan girder beton,
sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaranmenyatu dengan struktur
rangka tersebut.
o.
Peninggian trotoar (Kerb),
o.
Slab lantai trotoar.
b.
Slab lantai kendaraan,
berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yangmenahan beban langsung lalu
lintas yang melewati jembatan itu.
c.
Gelagar (Girder),
terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang.Gelagar induk atau
memanjang merupakan komponen jembatan yang letaknyamelintang arah jembatan atau
tegak lurus arah aliran sungai. Sedangkan, gelagarmelintang merupakan komponen
jembatan yang letaknya melintang arahjembatan.
d. Balok diafragma, berfungsi mengakukan PCI girder
dari pengaruh gaya melintang.
e. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan
melintang),
f. Andas / perletakan, merupakan perletakan
dari jembatan yang berfungsi untukmenahan beban berat baik yang vertikal maupun
horisontal. Disamping itu jugauntuk meredam getaran sehingga
abutment tidak mengalami kerusakan.
g. Tumpuan (Bearing), karet jembatan yang merupakan
salah satu komponen utamadalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat
peredam benturan antarajembatan dengan pondasi utama.
2)
Struktur
Bawah (Substructures)
Menurut Departemen Pekerjaan Umum ( modul
Pengantar Dan Prinsip–PrinsipPerencanaan
Bangunana Bawah / Pondasi Jembatan, 1988 ), fungsi utama bangunanbawah adalah
memikul beban–beban pada bangunan atas dan pada bangunanbawahnya sendiri untuk
disalurkan ke pondasi. Yang selanjutnya beban– beban
tersebut oleh pondasi disalurkan ke tanah.
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul
seluruh beban struktur atas dan bebanlain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah,
aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekanpada tumpuan dsb. untuk kemudian
disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-bebantersebut disalurkan oleh fondasi
ke tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :
a. Pangkal jembatan (Abutment), merupakan bangunan
yang berfungsi untukmendukung bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan
tanah. Bentukabutment dapat berupa abutment tipe T terbalik yang dibuat dari
beton bertulang.
o. Dinding belakang (Back wall),
o. Dinding penahan (Breast wall),
o. Dinding sayap (Wing wall), berfungsi untuk
menahan tanah dalam arah tegak lurus as jembatan ( penahan tanah ke samping ).
o. Oprit, plat injak (Approach slab), merupakan
jalan pelengkap untuk masuk kejembatan dengan kondisi disesuaikan agar mampu
memberikan keamanan saatperalihan dari ruas jalan menuju jembatan.
o. Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
o. Tumpuan (Bearing).
b. Pilar jembatan (Pier), terletak di tengah
jembatan (di tengah sungai) yang memilikikesamaan fungsi dengan kepala
jembatan yaitu mentransfer gaya jembatan rangkake tanah. Sesuai dengan standar
yang ada, panjang bentang rangka baja, sehinggaapabila bentang sungai melebihi
panjang maksimum jembatan tersebut makadibutuhkan pilar. Pilar terdiri dari
bagian - bagian antara lain :
o. Kepala pilar (
pierhead )
o. Kolom pilar
o. Pilecap
gambar; pilar dan abutmen jembatan.
.
c. Drainase, fungsi
drainase adalah untuk membuat air hujan secepat
mungkindialirkan ke luar dari jembatan sehingga tidak
terjadi genangan air dalam waktuyang lama. Akibat terjadinya genangan
air maka akan mempercepat kerusakan struktur dari jembatan itu sendiri. Saluran
drainase ditempatkan pada tepi kanankiri dari badan jembatan ( saluran samping
), dan gorong - gorong.
3. Pondasi
Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di
atasnya ke tanah dasar. Padaperencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat kondisi tanahnya. Dari kondisitanah ini dapat ditentukan jenis
pondasi yang akan dipakai. Pembebanan padapondasi terdiri atas pembebanan vertikal maupun
lateral, dimana pondasi
harusmampu menahan beban luar diatasnya maupun yang bekerja pada arah lateralnya.
Dalam pemilihan tipe pondasi secara garis besar ditentukan oleh kedalamantanah keras, karena untuk mendukung daya dukung
tamah terhadap strukturbangunan jembatan yang akan direncanakan. Alternatif
tipe pondasi yang dapatdigunakan untuk perencanaan jembatan antara lain :
a. Fondasi telapak (spread footing), Pondasi
telapak digunakan jika lapisan tanahkeras (lapisan tanah yang dianggap baik
mendukung beban ) terletak tidak jauh(dangkal)dari muka tanah. Dalam
perencanaan jembatan pada sungai yang masihaktif, pondasi telapak tidak dianjurkan mengingat untuk menjagakemungkinan
terjadinya pergeseran akibat gerusan.
Gambar; pondasi lansung pada
abutmen.
b. Fondasi sumuran (caisson), Pondasi sumuran
digunakan untuk kedalaman tanahkeras antara 2-5 m. Pondasi sumuran dibuat
dengan cara menggali tanahberbentuk lingkaran berdiameter > 80 m. penggalian
secara manual dan mudahdilaksanakan. Kemudian lubnag galian diisi dengan beton
siklop (1pc : 2 ps : 3 kr)atau beton bertulang jika
dianggap perlu. Pada ujung pondasi sumurandipasang poer untuk
menerima dan meneruskan beban ke pondasi secara merata.
·
Open Caissons
Open caissons sering juga dinamakan
wellfoundation.
Dimaksudkan pondasi sumuran dimana tidak ada
penutup atas maupun bawah selama dalam pelaksanaan.
·
Pneumatic Caissons
Pneumatic caisson adalah caisson dimana diperlengkapi dengan
konstruksipenutup didekat dasar caisson yang dapat diatur sedemikian rupa
sehinggapekerja– pekerja dapat melaksanakan penggalian tanah di dasar
sumuran dibawah konstruksi penutup tersebut. Pondasi ini kebanyakan
dilaksanakan padajembatan dimana kondisi air sungainya sangat tinggi sehingga
tidak mungkinbias dibuat pembendung air (kistdam) secara tersendiri.
Gambar;
well fondation,pneumatic fondation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar